Header Ads

Pemkot Yogyakarta Gelar Kompetisi Bahasa dan Sastra 2024 untuk Lestarikan Budaya Lokal


Djogja.web.id
- Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Kompetisi Bahasa dan Sastra 2024 pada tanggal 16-18 Juli 2024. Agenda ini merupakan salah satu upaya Pemkot Yogyakarta untuk menjaga generasi muda agar tidak kehilangan akses dan apresiasi terhadap kekayaan budaya mereka sendiri.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan bahwa pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa bukan hanya tentang menjaga warisan budaya, tetapi juga harus diiringi dengan langkah-langkah masif untuk mempertahankan identitas lokal yang kaya dan bermakna.

"Pelestarian ini menjadi semakin penting, di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang kian kuat," tandasnya, Rabu (17/7/2024).

Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Ismawati Retno, menambahkan bahwa Kompetisi Bahasa dan Sastra 2024 dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu seleksi video pada bulan Juni dan babak final di Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Yogyakarta pada tanggal 16-18 Juli 2024.

"Ada 15 jenis cabang kompetisi yang diikuti oleh 394 peserta warga Kota Yogyakarta, yang terbagi dalam jenjang anak, remaja, dewasa dan umum," urainya.

Adapun jenis kompetisi yang digelar adalah:

  •     Macapat
  •     Maca geguritan
  •     Maca cerkak
  •     Alih aksara
  •     Sesorah dan mendongeng
  •     Panatacara


Setiap cabang kompetisi dipilih juara pertama hingga harapan kedua. 3 terbaik di masing-masing kategori akan menjadi tim kontingen Kota Yogyakarta untuk mengikuti lomba serupa di tingkat DIY pada bulan Agustus mendatang.

"Kami mendatangkan juri-juri yang kompeten, baik dari kalangan sastrawan, komunitas, maupun akademisi," ungkapnya.

Pihaknya berharap, kompetisi ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelestari sastra tradisional, sekaligus jadi media untuk memperkuat jaringan dan kerjasama antar komunitas sastra dan aksara.

Sehingga, akan tercipta sinergi yang kuat dalam upaya pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa di Kota Yogyakarta.

"Melalui kompetisi ini, diharapkan identitas lokal masyarakat Yogya dapat dipertahankan dan diperkuat. Bahasa, sastra, dan aksara Jawa adalah elemen penting dari identitas," katanya.

"Sastra Jawa yang mengandung cerita-cerita epik dan filosofi hidup, berfungsi sebagai media pembelajaran moral dan etika. Kompetisi ini jadi sarana untuk menyebarluaskan nilai-nilai itu pada generasi muda," urai Isma.

Kompetisi Bahasa dan Sastra 2024 diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal di Yogyakarta, khususnya bagi generasi muda.

Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai kekayaan budaya mereka sendiri.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
banner