Kreatif Ubah Limbah Kayu Jadi Kerajinan, Warga Bantul Tembus Pasar Ekspor Jepang dan Spanyol
Djogja.web.id - Di tengah permasalahan lingkungan akibat tingginya volume sampah, sekelompok warga di Bantul, Yogyakarta, justru menemukan peluang untuk mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Mereka mengubah limbah kayu yang semula dianggap tak berguna menjadi aneka kerajinan yang kini telah menembus pasar ekspor ke Jepang dan Spanyol.
Salah satu pengrajin yang berhasil mengembangkan bisnisnya adalah Supriyanto, warga Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. Pria berusia 48 tahun ini awalnya hanya mengolah limbah kayu menjadi aksesoris dan pernak-pernik sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, ia terus berinovasi dan mengembangkan produknya.
"Awalnya saya hanya membuat gantungan kunci, hiasan dinding, dan lain-lain. Tapi lama-lama saya berinovasi membuat berbagai macam produk kerajinan dari limbah kayu," ujar Supriyanto.
Berkat ketekunan dan kreativitasnya, Supriyanto kini mampu menghasilkan aneka kerajinan berbahan dasar limbah kayu, mulai dari kotak tisu, tempat pensil, pigura foto, hingga perabot rumah tangga lainnya. Produk-produknya bahkan telah merambah pasar ekspor ke Jepang dan Spanyol.
"Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa ekspor ke Jepang dan Spanyol. Tembus pasar luar negeri ini tentu membuka peluang usaha yang lebih luas bagi saya," ungkap Supriyanto.
Kesuksesan Supriyanto dalam mengembangkan usahanya turut menginspirasi warga lain di desanya. Kini, setidaknya ada 20 pengrajin lain yang juga mengolah limbah kayu menjadi produk kerajinan di Desa Panggungharjo.
Keberadaan sentra kerajinan limbah kayu ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi warga, tetapi juga membantu mengurangi volume sampah di lingkungan. Upaya kreatif warga Bantul ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai tambah.

Post a Comment