Kesenian Kethoprak
Jogjamedia - Kethoprak banyak yang mengira bahwa istilah tersebut adalah nama sebuah makanan, ternyata itu adalah sebuah pentas seni tradisional, sedikit tentang kethoprak ini merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita dari sejarah, cerita panji, dongeng dan lainnya dengan diselingi lawak.
Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dengan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan keperluan ceritanya.
Kethoprak muncul pada tahun ± 1922 pada masa Mangkunegaran. Kesenian ini diiringi musik dari gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling. Karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindiran kepada Pemerintah atau Kerajaan maka kesenian kethoprak ini dilarang.
Asal Usul Kethoprak sendiri ketika merujuk tulisan Kuswadji Kawindrasusanta dalam kertas kerjanya yang disampaikan pada Lokakarya Ketoprak Tahap I tanggal 7-9 Februari 1974 di Yogyakarta.
Dinyatakan bahwa kata Kethoprak berasal dari nama sebuah alat, ialah tiprak. Kata tiprak ini bermula dari prak. Sebab bunyi tiprak adalah prak, prak, prak. (Sudyarsana, 1989:23) Sementara itu, pada halaman 9-10 dalam Serat Pustaka Raja Purwa jilid II tulisan dari pujangga R.Ng. Ranggawarsita (Kolfbunning, 1923) disebutkan “…tetabuhan ingkang nama kethoprak tegesipun kothekan“. Pada bagian Sri Tumurun pada buku yang sama, Sri bersedia turun ke dunia apabila disambut dengan prak ketiprak tanpa gending. (Sudyarsana, 1989:23).
Nah itu sedikit asal usul dari kata Kethoprak itu sendiri, kesenian nya sendiri itu,bermula di tahun 1887 melalui beberapa pemuda desa yang memainkan lesung sambil menari dan melantunkan tembang dolanan, hingga terciptalah seni pertunjukan sederhana. Kemudian pada kisaran tahun 1914, RM Wreksodiningrat yang seorang seniman tari dan Wayang Wong di Keraton Surakarta menciptakan kesenian kethoprak.
Lahirnya kesenian ini adalah terinspirasi oleh kondisi masyarakat saat itu yang memang membutuhkan hiburan baru. Masyarakat sudah bosan dengan hiburan lama yang mereka dengar hanya melalui lisan. Dulu para pemainnya adalah laki-laki karena menyesuaikan tema yang lebih mengarah ke peperangan dan pengembaraan. Selanjutnya, seiring dengan bertambahnya variasi alur cerita, pemain wanita pun dilibatkan.
Di era yang sekarang pun kalian bisa mencari ini dari permanfaatkan teknologi seperti televisi ataupun youtube, sehingga dapat di lestarikan.
sumber : krjogja.com | photo : google.com



Post a Comment